Panggung ini sempurna
Panggung ini terbaik
Panggung ini segalanya
Tapi aku tahu
Aku tahu panggung ini panggung usang
Aku terpaku dan tak ingin beranjak ke panggung lain
Yahhh..
Tak bisa maka tak ingin..
Inilah kesempurnaan
Kesempurnaan yang hanya menjadi korban tertawaan mereka
Kesempurnaan yang hanya menjadi korban cemoohan mereka
Akulah si lini
Yang hanya bisa membuat takut sesaat
Tanpa memporak porandakan semuanya
Ada yang lebih besar dariku
Siapakah aku jika mereka sudah menunjukkan kehebatannya
Akulah debu
Yang dengan mudahnya ditempas oleh mereka
Aku pejuang
Pejuang yang berteriak dalam kekosongan
Akulah pemberontak
Pemberontak yang melawan dalam kekeringan
Dari seluruh tangan-tangan besar yang membuatku semakin terpuruk
Mereka.. yaaa mereka..
Mereka hidup dengan si raja siang
Terang benderang
Sedang aku?
Aku berusaha melangkah, bahkan aku tak mampu
Aku merangkak mencari sedikit terang bagiku
Aku hanyut
Hanyut dalam pusaran kekuasaan mereka
Akulah disini
Terpenjara dalam gelombang kekuasaannya
Aku disini..
Meringis..
Berusaha mewangi mengharumkan tubuhku
Tapi apa yang kudapat?
Kubiarkan kelopak tubuhku melebar menebar keharuman,
Tapi mereka mencabutnya satu per Satu
Mereka merampas apa yang harusnya kumiliki
Inkah keadilan?
Atau memang keadilan hanyalah sebuah topeng dan panggung usang?
yang tak mungkin lagi digapai?